Shalahudin Al-Ayyubi adalah salah seorang panglima tentara Khalifah Nuruddin Zanki yang berkedudukan di Syam. Nama lengkapnya adalah Shalahudin Yusuf Ibnu Ayyub.
Pada tahun 1167 Masehi, terjadi perselisihan antara Syaur dan Dirgham, merebut jabatan wazir kerajaan Fathimiyah di Mesir yang di perintah oleh Khalifah Al Adhid. Syaur minta bantuan kepada Nuruddin yang kemudian mengutus Syirkuh dan Shalahudin sedangkan Dirgham meminta bantuan pula kepada kaum Salib. Dirgham dapat di kalahkan Syaur yang di bantu oleh Syirkuh dan Shalahudin. Syaur yang telah di bantu itu, berkhianat, ia mengadakan perjanjian gelap dengan kaum Salib. Akibatnya terjadi pertempuran dengan kaum Salib di Al-Baabin. Kaum Salib di kalahkan Syirkuh dan Shalahudin, Syirkuh memasuki kota Iskandariyah, kota tersebut di kepung kaum Salib. Walaupun Syirkuh bisa masuk kota Iskandariyah, akan tetapi kaum Salib belum bisa di kalahkan secara total. Perang terhenti untuk sementara. Syirkuh kembali ke Syam, sedangkan Shalahuddin tetap di Iskandariyah.
Karena Syaur pernah berkhianat, Khalifah Al Adhid tidak mempercayainya. Dengan bantuan kekuatan dari Khalifah Nuruddin, akhirnya Syaur dapat di singkirkan dan Syirkuh menjadi Wazir di sana. Akan tetapi rupanya ajal tidak mengizinkan bagi Syirkuh untuk berkuasa lebih lama, bulan ketiga ia pun meninggal dunia. Maka diangkat Shalahuddin sebagai pengganti. Kemudian Al Adhid pun wafat, sedang penggantinya belum ada. Oleh karena itu semua kekuasaan di pegang oleh Shalahuddin, sebagai pengganti Syirkuh dan merangkap sebagi pengganti Khalifah Al Adhid yang meninggal dunia. Khalifah Nuruddin di Syam menjadi cemburu, dan bermaksud menyingkirkan Shalahuddin. Sesungguhnya Allah mengetahui isi hati hamba-Nya yang beriman dan benar-benar berjuang di jalan Allah. Sebelum maksud Khalifah Nuruddin terlaksana beliau wafat tahun 1174 Masehi. Shalahuddin mengumumkan kekuasaannya atas Mesir dan Syam, dengan gelar Sultan Al-Malikun Nashir.
Perhatian Shalahuddin diarahkan untuk mengusir tentara kaum Salib. Pada tahun 1180 terjadi perang.
Kaum Salib minta damai, tidak saling ganggu-mengganggu. Pada tahun 1186 Kaum Salib menghianati perjanjian itu. Reynold salah satu panglima kaum Salib, merampok orang-orang muslim yang akan menunaikan ibadah haji. Salah satu dari kafilah yang di rampok terdapat saudara Shalahuddin sendiri yang terbunuh. Shalahuddin marah dan bersumpah akan membunuh Reynold si penghianat. Bulan juli 1187 Masehi terjadinya perang yang besar dan sangat hebat. Benteng Al Kark dapat di rebut oleh Shalahuddin dan Reynold pun ditawan. serta kurang lebih 10.000 tentara Salib terbunuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar